Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus
Jurnal Internasional

Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus

Halo sobat Pelopor Publikasi, apakah kamu sedang mencari ciri-ciri jurnal terindeks scopus? Jika benar, kamu berada di artikel yang tepat.

Apakah kamu pernah mendengar istilah jurnal? Dalam penulisan ilmiah, ada dua jenis jurnal yang dikenal, yaitu jurnal nasional dan jurnal internasional. Masing-masing jurnal memiliki ciri keunikannya tersendiri.

Saat memilih jurnal, penting untuk memastikan bahwa jurnal tersebut telah terindeks dan terakreditasi dengan baik. Ini sangat penting karena akan mempengaruhi cakupan atau visibilitas dari karya ilmiah tersebut.

Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus

Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus

Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus

Setidaknya ada beberapa ciri-ciri jurnal terindeks scopus yang wajib kamu ketahui dan pahami.

Pada bagian ini kami akan menjelaskan informasi terkait ciri-ciri agar jurnal dapat disebut sebagai jurnal terindeks scopus. Silahkan simak dengan seksama!

1. Ditulis Menggunakan Kaidah Keilmuan

Ciri-ciri jurnal terindeks scopus yang pertama adalah ditulis dengan menggunakan kaidah keilmuan.

Adapun jenis tulisan tidak ilmiah atau tulisan tidak ilmiah lainnya bisa dipastikann bukan jurnal. Jadi hanya bisa disebut majalah dan lain sebagainya.

2. Ditulis dengan Bahasa Internasional Atau Bahasa Resmi PBB

Jurnal ilmiah terindeks scopus, pastinya ditulis dalam bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu Prancis, Rusia, Spanyol, Inggris, Arab, dan Mandarin.

Keenam bahasa internasional ini merupakan bahasa yang diakui oleh PBB dan menjadi salah satu ciri-ciri jurnal terindeks scopus.

Dalam hal penggunaan bahasa internasional, ada beberapa indikator, antara lain:

  • Sejarah panjang skrip
  • Status bahasa resmi beberapa negara
  • Kegunaannya dalam berbagai kehidupan, seperti sarana perdagangan, diplomasi, pendidikan dan ilmu pengetahuan

3. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN)

Ciri-ciri jurnal terindeks scopus yang berikutnya adalah memiliki International Standard Serial Number (ISSN), ISSN adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi publikasi jurnal di media elektronik dan cetak.

Untuk diketahui, jurnal internasional harus memiliki nomor ISSN yang dapat kamu temui di laman resmi asal jurnal tersebut.

4. Memiliki Terbitan Versi Daring (Online)

Jurnal internasional harus memiliki 2 edisi terbitan, yaitu edisi cetak dan edisi online atau web. Artikel ilmiah yang disajikan dalam edisi cetak kebanyakan berbentuk PDF, sehingga pembaca harus mengunduh versi lengkapnya terlebih dahulu.

5. Dewan Redaksi Harus Berasal dari Minimal 4 Negara dan Merupakan Ahli di Bidangnya

Agar sebuah jurnal dapat dikatakan sebagai jurnal terindeks scopus harus memiliki dewan redaksi, atau dewan redaksi yang berasal dari minimal 4 negara berbeda. Dewan redaksi harus orang yang ahli atau kompeten di dalam bidang atau jurnal mereka.

6. Ditulis Oleh Penulis dari Berbagai Negara

Ciri-ciri jurnal terindeks scopus yang selanjutnya adalah memiliki fitur yang ditulis oleh penulis dari berbagai negara. 

Jika penulisnya berasal dari negara yang berbeda, jurnal tersebut dapat dikatakan sebagai jurnal internasional. Misalnya, penulis minimal berasal dari 2 negara berbeda dalam sebuah terbitan atau publikasi jurnal.

7. Terindeks Internasional

Jurnal internasional pastinya harus terindeks di database jurnal internasional, seperti Web of Science (WoS), Scopus atau database lainnya yang diperhiitungkan oleh Dikti.

8. Merupakan Artikel Orisinil Bukan Sekadar Riview atau Ulasan

Artikel pada jurnal terindeks scopus harus original, tidak hanya sekedar review dan review.

Artikel memuat konten ilmiah berupa artikel orisinil, atau karya berdasarkan hasil penelitian. Oleh karena itu, sebaiknya hindari artikel jurnal yang hanya memuat review jurnal atau hasil review saja.

9. Bukan Jurnal yang Berasal dari Jurusan

Jurnal terindeks scopus menunjukan bahwa jurnal tersebut bukan dari spesialisasi. Ada jurnal dari perguruan tinggi atau universitas tertentu, atau dengan kkata lain dari lembaga yang mencerminkan suatu bidang.

10. Terbit Secara Teratur

Ciri khas jurnal terindeks scopus dan jurnal internasional adalah terbit secara berkala sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Jurnal yang tidak diterbitkan secara berkala akan terlihat tidak profesional meskipun memuat berbagai batasan.

11. Bertujuan Menampung Hasil Penelitian dalam Disiplin Ilmu Tertentu

Jurnal terindeks scopus harus dapat dipercaya. Jurnal yang terpercaya dicirikan oleh posisinya sebagai forum untuk hasil penelitian dari disiplin ilmu tertentu.

Forum ini tidak boleh menjadi scam, forum mesti memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk mengeksplorasi.

12. Terindeks DOAJ

Ciri-ciri jurnal terindeks scopus yang terakhir adalah harus diindeks oleh Directory of Open Access Journals (DOAJ).

Mungkin sebagian orang belum familiar dengan DOAJ. DOAJ adalah direktori online jurnal akses terbuka yang cukup populler di langan masyarakat ilmiah.

Jurnal yang terindeks DOAJ bisa dipastikan berkualitas tinggi, peer-review untuk akses terbuka. Ini menandakan DOAJ merupakan mesin pengindeksan internasional yang kredibel dan dapat dipercaya.

Nah, bagi kamu yang juga ingin mengetahui Submit Jurnal Scopus Gratis, silahkan >>>klik di sini<<<.

Tingkatan Jurnal Scopus

Tingkatan Jurnal Scopus

Jurnal scopus terbagi menjadi 4 level dalam klasifikasi yang penting dipahami oleh setiap sarjana atau peneliti. Klasifikasi ini dibagi menjadi Q1, Q2, Q3, dan Q4. Scopus membagi kualitas jurnal ke dalam 4 kuartil ini, Q1 menandakan jurnal dengan kualitas tertinggi, diikuti oleh Q2, Q3, dan Q4.

1. Q1 (Quartile 1)

Jurnal dalam kategori Q1 berada di puncak, artinya jurnal-jurnal yang terindeks dalam Scopus di kuartil ini memiliki pengaruh terbesar. Contohnya, jika ada 100 jurnal dalam suatu disiplin ilmu yang terindeks oleh Scopus, maka 25 jurnal teratas akan masuk ke dalam Q1.

2. Q2 (Quartile 2)

Kategori Q2 menunjukkan bahwa jurnal-jurnal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam lingkup ilmiah. Dalam contoh yang sama, dari 100 jurnal yang terindeks Scopus, jurnal-jurnal dengan peringkat 26-50 akan berada di kuartil Q2.

3. Q3 (Quartile 3)

Jurnal dalam kategori Q3 memiliki pengaruh yang relatif lebih rendah dibandingkan Q1 dan Q2. Misalnya, dari 100 jurnal yang terindeks Scopus, jurnal yang berada di peringkat 51-75 akan masuk dalam kuartil Q3.

4. Q4 (Quartile 4)

Kategori Q4 mencakup jurnal dengan dampak paling rendah di antara yang terindeks Scopus. Contohnya, dari 100 jurnal, yang masuk kategori Q4 adalah jurnal dengan peringkat 76-100 atau yang berada di urutan terbawah.

Akhir Kata

Cukup sampai di sini pembahasan kami mengenai ciri-ciri jurnal terindeks scopus, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat untuk pembaca, Terimakasih!


FAQ

Apa yang dimaksud jurnal terindeks Scopus?

Scopus adalah salah satu layanan indeksasi dan penyedia database atau pusat data jurnal yang berada di bawah naungan Elsevier

Apa bedanya jurnal Sinta dan Scopus?

Jika jurnal Sinta merupakan database pustaka nasional, maka Scopus merupakan database untuk jurnal internasional yang telah memiliki reputasi.

Apa maksudnya di jurnal terindeks scopus?

Jurnal yang menjadi bagian dari database Scopus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *