Uncategorized

Cara Parafrase Jurnal

Apakah kamu pernah bertanya mengenai cara mencari referensi jurnal atau cara parafrase jurnal?

Baiklah, sebelum membahas mengenai cara parafrase jurnal, tentunya kamu harus mengetahui apa itu parafrase.

Bagi kamu yang belum mengetahui lebih jauh mengenai parafrase dan ingin mengetahui jenis-jenis jurnal.

Kini, kamu tak perlu khawatir lagi, karena kami akan membahas artikel yang akan menjawab pertanyaanmu.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai cara parafrase jurnal, mari kita simak pembahasannya berikut ini.

Bagi kamu seorang mahasiswa ataupun dosen, tentunya sudah tidak asing lagi dengan karya tulis ilmiah maupun jurnal ilmiah.

Namun, sebelum kamu menulis sebuah artikel jurnal, tentunya kamu harus mengetahui mengenai cara mencari literatur-literatur yang bisa mendukung argumen kita dalam penelitian tersebut.

Dengan mencari beberapa sumber literatur, tentuya kita akan menemukan pendapat dari peneliti sebelumnya.

Akan tetapi, apabila kita menyalin tulisan tersebut tentunya tingkat plagiasi dari artikel kita akan naik.

Sehingga, kamu harus melakukan tekhnik parafrase. Namun, apa itu parafrase dan bagaimana cara yang benar? Berikut adalah cara-cara parafrase yang bisa Anda coba.

Apa Itu Parafrase?

Sebelum kita membahas tentang cara-cara yang bisa digunakan untuk parafrase, kita perlu memahami terlebih dahulu tentang apa itu parafrase.

Parafrase merupakan sebuah kegiatan mengubah suatu kalimat ataupun teks tanpa merubah makna.

Selain itu, parafrase juga memiliki tujuan untuk menjelaskan sebuah kalimat ataupun sebuah teks dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti dan juga sederhana.

Dengan hal ini, pembaca akan lebih mudah dalam memahami isi mapun makna dari teks tersebut.

Selain mempermudah pembaca untuk memahmi isi dan teks pada artikel tersebut,

tentunya dengan menggunakan tekhnik parafrase dapat mengurangi angka plagiasi dari karya tulis Anda.

Dalam penulisan teks akademik atau karya ilmiah, parafrase atau parafrasa ini menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan.

Perlu kamu ketahui juga, bahwa terdapat beberapa cara upload jurnal yang bisa kamu lakukan. Namun kamu juga harus memperjhtikan plagiasi pada artikel ilmiahmu tersebut.

Tidak sedikit juga yang bertanya mengenai waktu atau kapan parafrase digunakan?
Di bawah ini kita akan membahas mengenai cara parafrase jurnal. Oleh karena itu, mari kita simak penjelasannya mengenai ciri-ciri, jenis, alasan mengapa kita perlu parafrase berikut ini.


Ciri-ciri Parafrase


Dilansir dari modul Bahasa Indonesia Tataran Semenjama Kelas X oleh Ahmad Iskak, S,Pd., M.Pd., dan Dra. Yustinah, M.Pd., yang termasuk ciri parafrasa adalah sebagai berikut:

1. Bentuk tuturan yang berbeda
2. Memiliki substansi yang tidak berubah
3. Mengandung makna tuturan sama
4. Bahasa ataupun cara menyampaikannya berbeda.

Jenis Parafrase


Perlu kita ketahui bersama, terdapat juga beberapa jenis parafrase yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Lantas, apa sajakah jenis-jenis parafrase? Untuk itu, mari kita simak penjelasannnya berikut ini.

1.     Parafrase Ekuivalen

Jenis parafrase yang pertama adalah parafrase ekuivalen, yaitu suatu parafrasa antar satuan lingual yang memiliki kemiripan arti sangat dekat.

Parafrase tersebut memiliki kaitanya dengan tekhnik yang dignakan oleh penerjemah.

Pada umumnya, penerjemah mencari kesamaan arti dan makna yang sangat dekat dengan teks asli dari bahasa pertama.

Dalam praktiknya, penerjemah dapat melakukannya tanpa melihat kata demi kata atau kalimat, melainkan dari keseluruhan isi dan makna dari teks terjemahan tersebut.

2. Parafrase Keantoniman Ingkaran

Jenis parafrase berikutnya adalah parafrase keantoniman Ingkaran yang memiliki arti dua kata yang memiliki arti berlainan.

Akan tetapi, dalam parafrasa keantoniman ini memiliki sifat berlawanan yang bertingkat dan berlawanan serta berkebalikan.

3.     Parafrase Generik-Spesifik

Parafrasa generik-spesifik merupakan suatu kegiatan memparafrasakan satuan lingual dengan cara mengganti padanan kata-kata yang masih memiliki sinonim sama.

Hal tersebut dapat terjadi karena sebuah kata yang memiliki makna serta dilambangkan dengan lebih dari satu lambang yang berbeda-beda.

4.     Parafrase Amplifikasi                  

Parafrasa amplifikasi merupakan jenis parafrase pengulangan lingual dan memberikan informasi tambahan dalam satuan lingual dalam parafrasa tersebut.

Penambahan informasi ini sendiri dilakukan dengan cara memberikan detail informasi dari kalimat yang akan diparafrasakan.

5.     Parafrase kontraksi

Parafrasa kontraksi merupakan parafrasa yang dilakukan dengan cara mengurangi informasi dalam satuan lingual.

Pengurangan lingual ini dapat dilakukan dengan cara menyingkat satuan kata tanpa mengubah makna maupun farasa tersebut.

6.     Parafrase rangkuman

Jenis parafrase berikutnya adalah parafrase rangkuman yang merupakan suatu jenis parafrasa dengan cara merangkum satuan lingual dengan lingual lainnya.

Akan tetapi, parafrase cukup berbada dengan rangkuman. Hal tersebut dikarenakan, kegiatan parafrasa merupakan teknik penyajian gagasan sumber dengan kata-kata sendiri.

Sementara itu, merangkum merupakan kegiatan meringkas fokus penulis dengan susunan kalimat sesuai dengan ide penulis pertama.

Tujuan Parafrase

Cara Parafrase Jurnal


Dalam melakukan parafrase, tentunya terdapat tujuan yang jelas. Sehingga, dalam penulisannya dapat dipahami oleh pembaca.

Di bawah ini terdapat beberapa poin mengenai tujuan dari parafrase, untuk lebih jelasnya kamu bisa menyimak penjelasannya berikut ini.


1. Menghindari Plagiarisme

Salah satu tujuan dari parafrase adalah untuk menghindari plagiarisme. Tindakan plagiarisme merupakan suatu aktivitas menjiplak serta melanggar hak cipta.

Selain itu, tindakan plagiarisme dapat dikategorikan sebagai pencurian dan pemalsuan karya dari orang lain.

Dengan menggunakan tekhnik parafrase, tentunya juga akan menghindarkan penulis dari praktik plagiarisme.

Selain itu, parafrase dapat menyajikan ide pencipta karya dengan bahasa sendiri, kamu dapat terbebas dari plagiarisme.Akan tetapi, dengan tidak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber.

Tak hanya itu saja, penulis juga tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam daftar pustaka, walaupun teks ini dibuat ulang dengan kalimat sendiri.

Jadi, seorang penulis juga harus memperkaya padanan kata serta memperluas pengetahuan umum agar dapat mengembangkan isi dari tulisan dengan parafrase.

2. Gagasan Lebih Mudah Dimengerti

Tujuan parafrase berikutnya adalah agar gagasan yang disampaikan lebih mudah dimengerti.

Selain itu, parafrase juga mampu membantu menyebarluaskan kembali informasi sumber dengan bahasa yang mudah agar dapat dimengerti oleh banyak orang.  Contoh, format puisi yang kemudian banyak menyajikan diksi yang rumit mampu diubah menjadi narasi dengan teknik parafrase agar kemudian diketahui maknanya.

Selain puisi, contoh lainnya adalah novel yang dapat diubah menjadi bentuk drama maupun film.

Akan tetapi, hal ini tentu harus tetap relevan yang sesuai dengan informasi aslinya.

Dengan menggunakan teknik parafrase, tentunya ide dan gagasan bisa disampaikan dengan baik serta lebih mudah dimengerti.

Bahkan dalam kegiatan rapat, percakapan, ataupun suatu kegiatan presentasi.

Kesimpulan

Pada artikel di atas sudah dijalaskan mengenai cara parafrase jurnal yang baik adan benar.

Selain cara parafrase jurnal, tentunya kamu harus memahami mengenai plagiarisme.

Sehingga, pada artikel ilmiah yang kamu tulis tidak mengandung pencurian ide-ide dari orang lain.

Parafrase dapat berguna untuk mengurangi plagiasi atau tindakan plagiarisme. Selain itu, dengan menggunakan tekhnik parafrase tentunya dapat memudahkan bagi pembaca untuk memahami inti atau makna dari teks tersebut.

Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan mengenai cara parafrase jurnal. Sempga pembahasan kali ini dapat berguna bagi kita semua.

Apa yang dimaksud parafrase adalah?

Secara umum, parafrase adalah pengungkapan kembali suatu teks dalam bentuk ataupun kata-kata yang berbeda, api isinya tetap menjelaskan makna yang sama. Dalam penulisan teks akademik atau karya ilmiah, parafrasa atau parafrase ini menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan.

Bagaimana cara membuat parafrase yang benar?

Ubah Struktur Kalimat: Salah satu cara utama untuk melakukan parafrase adalah dengan mengubah struktur kalimat. Ubah urutan kata-kata, perubahan dari bentuk aktif ke pasif (atau sebaliknya), dan variasikan panjang kalimat. Ini akan membantu menciptakan perbedaan yang signifikan dari naskah asli.

Mengapa perlu dilakukan parafrase?

Parafrase bisa menghindarkan penulis dari praktik plagiarisme. Dengan menyajikan ide pencipta karya dengan bahasa sendiri, kamu bisa terbebas dari plagiarisme. Namun, tentunya dengan tidak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *